Sabtu, 29 Oktober 2016

GALERI PUISI AKROSTIK








PATAH HATI


Malam sepi hujan gerimis
Ungkapan kalbu di malam gulita
Hati ini sungguh gelisah

Impian mimpi malamku
Lama terkenang di balik selimut
Hatiku sungguh berkata
Andai kita selalu bersama
Meski dililit kuatnya badai

Sungguh cintaku tak setengah hati
Aku ingin cinta ini tak kandas
Pastikan kita bergandengan tangan  Untuk selamanya
Tapi semua telah berakhir
Rangkaian kisah ini telah berlalu
Aku dan kau tak menyatu








Tentang Rasa



Nurul aulia..
Ungkapan jiwakau di anatara kotak-kotak peristiwaku untukmu
Rasaku mengenang segala apa yang masih tersisa
Ungkapan tentang tumpukan kenangan yang berubah menjadi sesak di malam yang enggan menjadi pagi
Lalu aku melangkah jauh menghentikan waktu sesaat

Aku menemukan tatapanmu di awal aku mengeja namamu
Ungkapan tentang bulatan bola-bola jingga yang kau kenang rentang takutmu  kepadaku
Lalu aku mendekatimu dengan bekal candaku
Itulah rasa yang selalu menghantuiku
Akankah engkau merasakan apa yang kurasakan?







Hari yang Indah


Saudaraku
Air yang jernih
Hari yang indah
Rumput yang menghijau
Ular yang berbisa
Lautan yang biru








KEBANGKITAN




Andai kutetap bersamamu

Rintihan air mataku
Enggan kuperlihatkan
Zaman telah berganti
Aku harus bangkit


Aku pun menyadari
Zaman akan kutata rapi
Indah bagaikan sorga
Sampai akhir hayatku









Bahagia




Melambai cempaka ramai tertawa
Untai rangkaian seloka lama
Hanya harta punya majikan


Aku meninjau ke dalam alam
Nasib buruk tidak berubah
Inilah seruan yang acap kudengar
Supaya menimbulkan selera









\
Kasih Sayang







Pikirannya selalu negatiF
Aku membaca dari matanyA
Ia berkata :”Aku membencimU
Aku tetap menjaganya  seperti kata ustadZ
Aku tak akan membiarkannya sendirI
Biarpun ia buruk aku selalu menjagA








Jatuh Cinta





Hatiku bagai layang-layang
Aku  terbang di atas awan
Saat itu aku menatapnya dengan syahdu
Tetap  ada yang berbeda
Ingin kuungkapkan rasaku padanya
Namun terhalang dengan rasa Malu
Andai saja kau tahu lewat tatapan mataku








AKU MERINDU



Zamrut  bunga matahari
Aku tertawa, menangis bersamamu
Kenangan indah itu
Iringi lagu perpisahan kita
Aku yang kau tinggalkan

Rindu akan hadirmu
Akankah aku harus lari dari kenyataan
Hentikan penantian di ujung senja
Aku dan kamu mungkin bisa bersatu
Yaitu Seperti sepasang sepatu
Untukmu kuharap kau kembali













AYAH






Naluriku selalu berkata
Ini tidak adil
Lalui hari-hari tanpamu
Luka itu terlalu sakit untuk dikenang
Aku sendiri di sini


Selalu kuingat pengorbananmu
Air mataku berlidang dalam doa
Tuhan, kembalikan dia padaku
Rasa  sunyi selalu tanpamu
Indah hidupku pernah bersamamu
Ayah terlalu cepat kau pergi
Nyanyian doaku selalu menyertaimu
Ihlasku perlahan melepasmu









RINDU




Tentang rasa  tak berbalaS
Aku salut kepadamU
Walau engkau selalu usiL
Tapi engkau pemaaF

Aku selalu mencarI
Walau engkau kakaK

Aku selalu ingin bersamA
Walau engkau sedikit kasaR









Ulang Tahun




Malam berganti pagi
Udara sejuk menyelimuti diri
Hari yang kutunggu tiba

Indahnya kado dari bundaku
Rangkaian puisi dari temanku
Dentingan  piano dari kasihku
Alangkah bahagiaku
Merayakan hari dengan karibku

Sebuah moment  indah
Yang mengkristal
Abadi di hatiku
Hitungkan umurku bertambah setahun











IBU






Nafasmu tak lagi bersama jasadmu
Urunglah sgala mimpi-mimpiku
Rembulan tak lagi menerangi malamku

Hati  tergores pilu
Aku merindukan hadirmu di sini
Entah mengapa kita harus berpisah
Rasanya seperti malam merindukan bulan
Udara  dingin menyelimuti diriku
Nasib buruk  membayangi hidupku

Nokta merah masa depanku
Inilah takdirku
Sampai kapanpun kau tak terlupakan
Aku merindu di sudut-sudut kalbuku








Desaku




Nyanyian burung di pagi itu
Urung niatku  melangkah
Riang hati entah mengapa
Untuk memandang pagi sesaat
Luapkan senang sesak di dada

Alangkah indah permai desaku
Lambaian pohon menyapaku
Angin sepoi lantunkan sejuk
Mentari pagi tersenyum
Ingin kujaga selalu
Agungmu di dalam jiwaku











INDAHNYA





Aku kesasaR
Di dalam hatikU
Kau sungguh maniS
Kala bertemu waktu malaM
Di bulan purnamA
Aku kasmaraN













ALAM PAGI
          



Mimpi bangunkan pagiku
Udara  segar mengisi dadaku
Hanya senyum menghias wajahku

Nikmati halimun menanti mentari
Air kubasuhkan
Ulurkan doa pada pencipta
Fajar menyingsing
Ayam berkokok burung berkicau
Lambaian nyiur beradu aksi

Mari bersiap menjalankan aktivitas
Aku sIap bersekolah
Keluar rumah dengan senang
Kujemput kekasih di tikungan
Ujung jalan tempat sekolahku
Rasa senang di hati
Alam pagi berjalan
Gagak berimigrasi ke selatan
Aku masuk pintu gerbang