SIAL
Izzah Karima
Udara pagi terasa
tenang dan sejuk. Ima berjalan ke
sekolah dengan temannya Yuni dan Ningsih. Mereka berjalan sambil
berbincang-bincang tentang tugas PR matematika yang dikerjakannya hingga larut
malam.
Pagi itu seperti
biasa banyak kendaraan berlalu lalang mengantar anak sekolah. Sambil bercerita
tiba-tiba Ima baru sadar kalau ia lupa mengenakan dasi.
Ima berhenti “Tunggu
di sini ya. Aku pulang dulu. Aku lupa pakai dasi” kata Ima sambil balik
berlari.
Dalam perjalanan
kembali dari rumah untuk menemui temannya, Ima kembali berlari. Dari kejauhan
ada suara motor yang sangat keras. Tanpa knalpot rupanya. Ima tetap berlari
tanpa memperhatikan jalan karena melihat
jam sudah hampir pukul 07.15. tanpa sadar, motor ugal-ugalan itu menyambar Ima.
Ima berteriak “Mama!”
Ima terjatuh tanpa
ada yang melihatnya. Pengendara motor ugal-ugalan itu pergi begitu saja.
Ima menangis di
tengah jalan. Ia tak bisa berdiri karena tangannya berdarah dan kakinya tegores
aspal.
Detik berjalan
terasa lambt, tetangga Ima melihat
kejadian itu “Kenapa? Tanya orang itu.
“Saya tersambar
motor Bu”
“Ayo, sini, saya
bantu berdiri” kata ibu itu sambil
menarik Ima berdiri lalu diantar pulang ke rumahnya.
“Aku jatuh Mak!”
teriak Ima setelah sampai di depan rumah.
“Dinama?” Tanya ibu
dengan penuh khawatir.
“Di depan rumah
orang kata Ima dengan lebai.
Ibu Ima mengobati
luka di kaki dan tangan Ima.
“Pelan-pelan dan
hati-hati kalau berjalan “ Nasihat ibu Ima sambil menggosokkan obat merah. Ima meringis kesakitan.
Sehari berlalu, luka
di kaki dan tangan Ima sudah membaik. Ima ke sekolah dengan naik motor sendiri
karena kedua temannya pergi duluan. Yuni dan Ningsih buru-buru pergi karena
tugas piket. Dalam perjalan ke sekolah Ima melewati jalan menikun yang
ditumbuhi pohon jati kiri dan kanannya. Bebera biji buah jati jatuh di pagi
itu. Tak sengaja Ima menginjak biji jati itu. Suara letusan buah jati membuat
kaget dan Ima hampir terjatuh. Untung motornya bisa dikendalikan.
Sesampai di sekolah Ima memarkir motor di area parkir lalu berjalan menuju kelasnya dengan santai melintasi halaman
sekolah. Tiba-tiba sebuah bola baskel melenting di kepala Ima.
”Aduuuuh..! siapa yang melempariku bola” kata Ima sambil memegang
kepalanya menahan sakit. Melihat kesana kemari tak ada yang bertanggungjawab.
Ima kesal.
“Eh, sudah sembuh” kata Citra ketika Ima memberi salam di pintu masuk.
Bel tanda masuk berbunyi dan memulai pelajaran dengan matematika.
Gurunya agak galak dan membosankan. Hingga jam pelajaran berakhir Ima menjalani
harinya dengan kesal, galau.
Di parkiran menjelang pulang,
terdengar suara yang memanggil “Ima!”
Ima mendongak. Entah siapa yang memanggil. Ima berbalik ke belakang dn ternyata yang
memanggil wali kelasnya. Di atas motor Ima turun untuk menemui Ibu guru dan
tiba-tiba motor Ima terjatuh. Lupa
standar sampingnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar