Minggu, 14 Oktober 2018

SIAL Oleh IZZA KARIMA

SIAL
Izzah Karima 

Udara pagi terasa tenang dan sejuk.  Ima berjalan ke sekolah dengan temannya Yuni dan Ningsih. Mereka berjalan sambil berbincang-bincang tentang tugas PR matematika yang dikerjakannya hingga larut malam.

Pagi itu seperti biasa banyak kendaraan berlalu lalang mengantar anak sekolah. Sambil bercerita tiba-tiba Ima baru sadar kalau ia lupa mengenakan dasi.

Ima berhenti “Tunggu di sini ya. Aku pulang dulu. Aku lupa pakai dasi” kata Ima sambil balik berlari.

Dalam perjalanan kembali dari rumah untuk menemui temannya, Ima kembali berlari. Dari kejauhan ada suara motor yang sangat keras. Tanpa knalpot rupanya. Ima tetap berlari tanpa memperhatikan jalan karena  melihat jam sudah hampir pukul 07.15. tanpa sadar, motor ugal-ugalan itu menyambar Ima. Ima berteriak “Mama!”

Ima terjatuh tanpa ada yang melihatnya. Pengendara motor ugal-ugalan itu pergi begitu saja.

Ima menangis di tengah jalan. Ia tak bisa berdiri karena tangannya berdarah dan kakinya tegores aspal.

Detik berjalan terasa lambt,  tetangga Ima melihat kejadian itu “Kenapa? Tanya orang itu.

“Saya tersambar motor Bu”

“Ayo, sini, saya bantu berdiri”  kata ibu itu sambil menarik Ima berdiri lalu diantar pulang ke rumahnya.

“Aku jatuh Mak!” teriak Ima setelah sampai di depan rumah.

“Dinama?” Tanya ibu dengan penuh khawatir.

“Di depan rumah orang kata Ima dengan lebai.

Ibu Ima mengobati luka di kaki dan tangan Ima.

“Pelan-pelan dan hati-hati kalau berjalan “ Nasihat ibu Ima sambil menggosokkan obat merah.  Ima meringis kesakitan.

Sehari berlalu, luka di kaki dan tangan Ima sudah membaik. Ima ke sekolah dengan naik motor sendiri karena kedua temannya pergi duluan. Yuni dan Ningsih buru-buru pergi karena tugas piket. Dalam perjalan ke sekolah Ima melewati jalan menikun yang ditumbuhi pohon jati kiri dan kanannya. Bebera biji buah jati jatuh di pagi itu. Tak sengaja Ima menginjak biji jati itu. Suara letusan buah jati membuat kaget dan Ima hampir terjatuh. Untung motornya bisa dikendalikan.

Sesampai di sekolah Ima memarkir motor di area parkir lalu berjalan menuju  kelasnya dengan santai melintasi halaman sekolah. Tiba-tiba sebuah bola baskel melenting di kepala Ima.

”Aduuuuh..! siapa yang melempariku bola” kata Ima sambil memegang kepalanya menahan sakit. Melihat kesana kemari tak ada yang bertanggungjawab. Ima kesal.

“Eh, sudah sembuh” kata Citra ketika Ima memberi salam di pintu masuk.

Bel tanda masuk berbunyi dan memulai pelajaran dengan matematika. Gurunya agak galak dan membosankan. Hingga jam pelajaran berakhir Ima menjalani harinya dengan kesal, galau.

Di parkiran menjelang pulang,  terdengar suara yang memanggil “Ima!”

Ima mendongak. Entah siapa yang memanggil.  Ima berbalik ke belakang dn ternyata yang memanggil wali kelasnya. Di atas motor Ima turun untuk menemui Ibu guru dan tiba-tiba motor Ima terjatuh.  Lupa standar sampingnya.

Sial!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar