AKU TIDAK TAHU
Lisa Alfianita
Ketika aku masih di kelas
6 sekolah dasar aku selalu berjalan kaki bersama tetanggaku yang juga teman
sekelasku ke sekolah. Aku biasanya berangkat pada pukul 07.00 karena aku harus
menyempatkan waktu untuk membersihkan depan dan belakang kelasku bersama dengan
teman-teman lainnya.
Setelah kegiatan
bersih-bersih selesai, aku dan teman-teman menunggu bel berbunyi sambil
bercanda ria. Maklum kalau di sekolah dasar, tak bisa lepas dari yang namanya
bercanda karena keseruan yang tidak bisa aku lewatkan. Sangat menyenangkan
sampai-sampai tak terasa bel berbunyi dengan deringnya yang sudah kuhafal.
Mendengar bel
berbunyi, kami berbaris terlebih dahulu sebelum masuk kelas. Kami dibariskan
oleh Ali ketua kelasku.
Setelah barisan rapi,
aku dan teman-teman masuk kelas satu persatu dan salam kepada ibu guru yang
telah menunggu di depan kelas.
Pelajaran yang
kupelajari pada jam pertama adalah matematika. Pada jam pelajaran ini berjalan
dengan seru. Aku mengatakan seru karena saat diberi materi aku dan
teman-temanku harus segera memahaminya. Setelah semua murid mengerti barulah
guru memberi beberapa soal untuk latihan. Apakah murid telah memahaminya atau
belum.
Saat mengerjakan
tugas atau latihan aku bekerja sama dengan semua perempuan di kelas. Aku yang
mengerjakan soal-soalnya, ada yang membantuku mengali, membagi dan ada pula
yang hanya menyontek. Perempuan berkumpul di bangkuku, sedangkan laki-laki
berkumpul di bangku ketua kelas yang juga menjadi sainganku dari kelas 3 sampai
kelas 6.
Yang cepat selesai
dia yang menang. Jam itu berlangsung seru.
Setelah pelajaran
matematika bel berbunyi tanda waktu istirahat. Aku dan teman-temanku istirahat
di kantin sekolah. Setelah menyantap habis makanan, aku dan teman-teman bermain
dalam kelas sambil menunggu bel berbunyi.
Tak lama kemudian
tiga orang temanku yang laki-laki memanggilku ke bangku belakang. Mereka adalah
Adi, Beni dan Deni. Adi duduk di tengah, Deni duduk di samping kiri dan Beni
berbaring di pangkuan Adi.
Menjelang bel masuk jam
kedua yaitu PJOK berupa teori. Aku bergegas ke sana karena rasa penasaran. setiba
di depan mereka disitulah inti mengalamanku. Kali ini Adi dan Deni menatapku
sambil tersenyum. Di situ pula rasa penasaranku semakin jauh.
Tak lama kemudian
Adi berkata padaku ”Lisa, kita memang cocok, kamu lanjut di SMP 4, aku juga di
SMP 4” Kata Adi menatapku dengan senyuman khasnya.
Aku berkata dalam
hati “Apa maksud Adi mengatakan itu ya?”
Di saat yang bersamaan, Deni
tersenyum-senyum padaku begitu pula dengan Beni.
Tiba-tiba bel tanda masuk
berbunyi menghentikan pembicaraanku dengan Adi, Deni dan Beni dan secara
tiba-tiba pula Adi langsung berkata “ Kamu mau ngak”
Aku masih bingung,
tetapi guru mata pelajaran PJOK telah memasuki kelas. aku bergegas ke bangku
tetapi aku sempat berbalik padanya lalu berkata “Aku tidak tahu”.
Guru mata pelajaran
menyuruhku untuk mengambil buku di ruangannya. Aku terus saja memikirkan itu
“Apa maksud Adi Tadi?, apa dia menembakku? Kata hatiku. Aku sampai di ruangan
pak guru dan mengambil buku..
Diperjalanan pulang ke kelas. Aku tetap
memikirkan perkataan Adi tadi “Aku tak mau dulu berpacaran. Aku ingin fokus
belajar dulu” kata hatiku lagi, waktu aku sudah hampir sampai tiba-tiba Deni
datang, dia berkata “Lisa, apa kamu menerimanya?”
Dengan spontan aku
berkata “Tidak, aku tidak mau” Menjawab pertanyaan Deni dengan lembut dan
senyum malu-malu.
Saat pulang, aku
selalu memikirkan itu hingga ke rumahku. Tak disengaja terlinta di pikiranku
“Mungkin itu hanya tantangan yang diberikan Deni dan Beni atau itu benar-benar
dari hatinya?.
Seiring berjalannya
waktu aku berpikir” sebenarnya aku juga menyukainya, mungkin dialah cinta
pertamaku kata hati dan pikiranku.
Waktu terus berjalan
sampai aku kelas VIII SMP. Waktu itu Aldi baru membuat akun di facebook. Dia meminta pertemanan padaku lalu aku mengomfirmasinya.
Sejak saat itu, dia selalu mengechatku setiap hari .
Pada suatu hari dia berkata “”Apa kau mau
melihat pacarku?”
“Iya” jawabku yakin.
Dia pun mengirmkan
sebuah foto, ketika aku membuka foto itu, betapa terkejutnya aku, itu adalah
foto profil akun pacebookku.
“Maksudnya?”
bertanya padanya
“Apa kau mau jadi
pacarku?”
“Aku tidak tahu “
jawabku ragu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar