PETUALANGAN RANDY
Ashabul Kahfi Ramadhan
Aku masih ingat akhir bulan Mei tahun 2018 perpisahan dengan sahabat
saya. Siswa kelas lima berkumpul untuk
mengambil rapor untuk naik kelas 6 atau tinggal kelas 5. Setelah pembagian rapor
ternyata empat orang tinggal kelas di antara 20 siswa. Salah satunya adalah
Randy, sahabatku.
Randy takut pulang ke rumah karena takut pada orang tuanya. Karena Randy
kelihatannya bingung dengan musibah yang menimpanya, aku mengajak dia ke
rumahku untuk bermalam karena di rumahku tak tak ada siapa-siapa. orang tuaku pergi ke rumah
saudaranya.
Esok harinya aku dan Randy pergi ke rumah Yadi untuk bermain-main. Kami
bermain bola. Karena asiknya bermain aku tak sengaja menendang bola dan kena
kaca jendela hingga pecah.
Ibunya Yadi berteriak. Spontan
aku dan Randy berlari pulang ke rumah.
Hari sudah siang ketika aku ada di rumah. Aku merasa lapar. Ada ikar
lima ekor yang enak jika digoreng. Tapi Randy mengusulkan untuk dibakar. aku
pun setuju untuk dibakar saja. Karena ikannya lima ekor aku membakarnya 3 ekor
dan menyimpannya 2 ekor untuk makan malam.
Setelah ikan bakar itu masak, Randy pergi BAB dan aku pergi menggambil
piring. Ternyata ikannya hilang 2 ekor. Mungkin dimakan anjing. Ikan pun
tinggal 1 ekor dan dimakan berdua. Kami tidak kenyang.
Karena Randy punya uang sepuluh ribu, kami pergi makan bakso yang harga
5 ribu. Pukul 01.00 siang kami mampir ke pekarangan sekolah untuk bermain-main
sampai pukul 4 sore. pas kami hendak pulang ibunya Randy datang mencari tapi
Randy lari dan bersembunyi.
Aku kembali ketemu Randy di rumah
setelah keluar dari persembunyiannya.
Hari semakin sore aku dan Randy mandi sebelum ke Masjid sholat magrib.
Tapi sepadai-pandai tupai
melompat akhirnya Randy tertangkap juga. Randy terpaksa menyerahkan diri karena
setelah sholat Isya kepergok ayahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar