Rabu, 15 Desember 2021

 


                                                       PETUALANGAN RANDY

                                                        Ashabul Kahfi Ramadhan

Aku masih ingat akhir bulan Mei tahun 2018 perpisahan dengan sahabat saya. Siswa kelas lima  berkumpul untuk mengambil rapor untuk naik kelas 6 atau tinggal kelas 5. Setelah pembagian rapor ternyata empat orang tinggal kelas di antara 20 siswa. Salah satunya adalah Randy, sahabatku.

Randy takut pulang ke rumah karena takut pada orang tuanya. Karena Randy kelihatannya bingung dengan musibah yang menimpanya, aku mengajak dia ke rumahku untuk bermalam karena di rumahku tak tak ada  siapa-siapa. orang tuaku pergi ke rumah saudaranya.

Esok harinya aku dan Randy pergi ke rumah Yadi untuk bermain-main. Kami bermain bola. Karena asiknya bermain aku tak sengaja menendang bola dan kena kaca jendela hingga pecah.

Ibunya Yadi berteriak.  Spontan aku dan Randy berlari pulang ke rumah.

Hari sudah siang ketika aku ada di rumah. Aku merasa lapar. Ada ikar lima ekor yang enak jika digoreng. Tapi Randy mengusulkan untuk dibakar. aku pun setuju untuk dibakar saja. Karena ikannya lima ekor aku membakarnya 3 ekor dan menyimpannya 2 ekor untuk makan malam.

Setelah ikan bakar itu masak, Randy pergi BAB dan aku pergi menggambil piring. Ternyata ikannya hilang 2 ekor. Mungkin dimakan anjing. Ikan pun tinggal 1 ekor dan dimakan berdua. Kami tidak kenyang.

Karena Randy punya uang sepuluh ribu, kami pergi makan bakso yang harga 5 ribu. Pukul 01.00 siang kami mampir ke pekarangan sekolah untuk bermain-main sampai pukul 4 sore. pas kami hendak pulang ibunya Randy datang mencari tapi Randy lari dan bersembunyi.

 Aku kembali ketemu Randy di rumah setelah keluar dari persembunyiannya.

Hari semakin sore aku dan Randy mandi sebelum ke Masjid sholat  magrib.

 Tapi sepadai-pandai tupai melompat akhirnya Randy tertangkap juga. Randy terpaksa menyerahkan diri karena setelah sholat Isya kepergok ayahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar