Rabu, 14 Oktober 2015

CERPEN KARYA SISWA SMP NEGERI 4 SINJAI TIMUR


JAWABAN HATIKU
Rosmianti

Yanti melepas selimutnya pukul 5 pagi itu. bergegas ke kamar mandi lalu melaksanakan salat subuh dengan ihlas. Jam baru menunjukkan pukul 6 ketika Yanti sudah siap dengan pakaian sekolahnya. Pakaian baru pada hari pertama masuk sekolah baru, SMP 4 Sinjai Timur. Yanti mencium tangan kedua orang tuanya lalu bepamitan pergi.

Di jalan Yanti berpapasan dengan teman-temannya, mereka bercanda ria hingga tak terasa mereka sudah sampai di pintu gerbang sekolah. Dengan malu-malu Yanti dan kawan-kawan memasuki halaman sambil melihat-lihat situasi lingkungan sekolah sebelum sampai dikelasnya, kelas VII.

Hari itu Yanti berkenalan dengan teman-teman barunya dari sekolah lain. Yanti duduk dibangku barisan pertama. Guru-guru pun datang satu persatu memperkenalkan diri, begitu pula perkenalan antar siswa baru tersebut.

Sebelum pulang Pukul 12,  pembina OSIS mengumumkan kalau siswa baru akan mengikuti MOS selama 3 hari. Di tempat parkit siang itu, Yanti dan Ana temannya, melihat sosok cowok tampan yang hendak menaiki motornya. Yanti memperhatikan cowok itu

“Ana, itu siapa?” Tanya Yanti.

“Itu kakak kelas kita” jawab Ana sekenanya.

“Oh..” Yanti menghela nafas.

Yanti tidak melanjutkan lagi pertanyaannya. Mereka bercanda-canda sampai berpisah menuju rumah masing-masing.

Hari Selasa, hari kedua sekolah, ada rapat guru. Yanti duduk diam di dalam kelas. Tiba-tiba saja cowok yang dilihat kemarin datang ke kelas memperknalkan diri. Karena malu,Yanti hanya diam tak menghiraukan.

Setelah pulang, Yanti menemui Ana di kelasnya tapi Ana sudah pulang duluan. Yanti memutuskan pulang duluan mendahului teman lainnya. Pas keluar di pintu gerbang, terdengar suara motor di sampingnya., yanti menoleh, ternyata cowok itu lagi.

“Hei..! aku Riri” sapa cowok itu sambil tersenyum “Ada yang kirim salam buat kamu. Namanya Alex”

Yanti hanya diam. Ia tak tahu harus menjawab apa. Yanti kaku dan merasa tidak tahu harus berbuat apa. Begitulah sikap Yanti sampai Riri pergi dari tempat itu.

Sore hari Yanti dan Ana pergi ke sekolah karena ada latihan olahraga. Meraka buru-buru. Ternyata setelah sampai di sekolah, guru olaraganya tidak jadi datang. Yanti dan Ana duduk termenung di depan kelas. Tak disangka Riri dan temannya datang menuju lapangan.

“Dia lagi.. dia lagi” guman Yanti. 

Ana dan teman lainnya mulai curiga dengan sikap Yanti.

“Cie....cie..”ejek Niar.

“Sembaranglah.” Jawab yanti.

Ketika pulang, di jalan mereka bertemu Arif. Niar menghentikan Arif.

“Rif... berhenti dulu. Ada yang penting nih” Sapa Niar.

“Ada apa sih ?”

“Ada yang naksir sama teman kelas kamu”

“Siapa?” desak Arif

“Yanti naksir berat sama Riri” Jawab Niar

Mendengar itu, Yanti marah sama Niar. Yanti takut kalau sampai Riri tahu hal itu.

Jam pelajaran olahraga dimulai. Yanti dan teman sekelasnya menuju lapangan olahraga. Pas di depan kelas, Yanti melihat Riri berkumpul dengan teman-teman. Salah satunya adalah Arif

Yanti mulai panik, apalagi Riri menoleh ke arahnya. Tak salah lagi dia sudah pasti tahu.

Sejak saat itu jika Yanti bertemu Riri, temannya sering menyorakinya. Begitulah seterusnya sampai naik kelas VIII dan Riri naik kelas IX.

Di depan kelas VIII setelah upacara, Yanti duduk melihat ke depan kelas Riri. Tak terduga, Riri memperhatikan Yanti. Yanti tersipu malu. Hari berikutnya Riri tak pernah Nampak lagi di depannya. Ada kabar kalau dia sudah punya pacar. Kabar itu sudah terdengar sampai ketelinga Yanti. Yanti kecewa dan membuka facabooknya. Yanti mencoba mencari facebook dan menemukan. Benar saja, disitu terpampang dengan jelas kalau Riri berpacaran dengan cewek lain yang sama sekali tidak dikenalnya.

Yanti mencoba menghapus perasaannya kepada Riri, namun saat Yanti mencoba melupakannya, Riri selalu terbayang dipikirannya. Hal itu bisa diatasi Yanti dengan menanamkan rasa tegar, Yanti beralih kepelajarannya dengan fokus karena Yanti juga tidak mau mengecewakan orang tuanya yang sangat membanggakan Yanti sebagai anak berprestasi dan selalu menduduki peringkat I dan II umum.

Menjelang naik kelas IX, begitu pula Riri yang akan keluar dari sekolah itu dan melanjutkan pendidikannya setingkat lebih tinggi, tersiar kabar dari temannya bahwa Riri putus dengan pacarnyya. Pantas sikap Riri berubah baik kepada Yanti. Yanti tidak menghiraukannya walau Yanti merasa sedih karena cowok yang sudah lama ia suka akan meninggalkan sekolah itu.

Setelah lulus, Riri masih sering datang di kelas Yanti, ketika Yanti membuka jendela kelasnya, Yanti melihat Riri di kantin belakang sekolah. Riri tersenyum kepada Yanti. Yantipun membalas senyum itu.

Tiga hari berlalu sejak peristiwa itu, Yanti berdiri di depan rumahnya menunggu temannya yang hendak ke sekolah. Tiba-tiba Fara teman sekelas Yanti menyapanya.

“Hey!  sudah lama aku ingin menemuimu”

“Ada apa” selidik Yanti

“Ada nomor baru masuk di HPku

“Dari siapa” Tanya Yanti penasaran

“Ia mengaku namanya Riri. Ia memintaku mengirimkan nomorku padanya”

Mungkin kau bohong” sela Yanti

“Bentul koq. Akupun bertanya kamu dapat nomor saya dari mana? Dia jawab, dari pacar saya yang kebetulan teman sekelasnya dulu. Akupun sudah bertanya kepada Fandi tapi katanya benar. Riri suka sama kamu”” Bantah Fara.

“Oh..” Jawab Yanti.

Yanti tak mau membahas masalah itu lagi. Seringlai Riri dan teman-temannya datang ke kampung Yanti, Yanti sudah tahu maksud Riri, tetapi Yanti tidak membalas perasaan cintanya Riri karena Yanti dilarang berpacara sama orang tuanya sebelum SMA. Yanti berpikir, kalau memang dia ditakdirkan oleh Tuhan menyatukan perasaannya kepada Riri maka akan terjawab dengan sendirinya kelak nanti.
 26 September 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar