Matahari meniti di
puncak bukit. Di sebelah barat sang surya terlihat merah
membara. Pada saat itu aku jalan-jalan di Batu Lappa. Seseorang
memanggilku. Aku menoleh dan ternyata Iccan’k bersama teman-temannya, Iphoel,
Erwin’k, Jamsat dan Wandi. Mereka itu teman baik Iccan’k. Kadang kalau aku
menelpon di HP Jamsal, ia rela memanggilkan Iccan’k untukku, karena HP dia
sedang rusak. Salah satu dari teman-temannya itu sering curhat padaku. Ia
sering menanyakan kabarku dan kabar hubunganku dengan Iccan’k. Terkadang juga
ia minta nomor HP temanku dan nitip salam. Aku mengerti kalau ia ngomong begitu
padaku, apalagi kalau bukan untuk urusan
pacar.
Seringkali aku
membohonginya dengan memberikan nomor HP temanku yang tidak aktif karena kalau
aku bilang tidak ada, ia tidak percaya
padaku. Aku tidak bermaksud membohonginya tapi mau bagaimana lagi? Biasanya pulsaku sering habis kalau keasyikan
ngobrol, tetapi aku tidah pernah menghiraukan, karena pulsa bisa diganti kapan
saja.
***
Perasaan cinta itu mulai
tumbuh sejak aku duduk di kelas VIII. Ketika aku sering melihat dia lewat depan
rumahku. Aku sering bertanya-tanya dalam hati, “Andai saja lelaki itu bisa jadi
teman dekatku.” sering aku berdoa semoga lelaki yang sering lewat
depan rumahku itu bisa jadi temanku.
Terkadang aku sering
berpikir “Kenapa aku jauh cinta dengan orang yang tidak kukenal?” tapi mungkin
aku sedang merasakan yang namanya cinta buta. Mencintai seseorang dari
pandangan pertama. Ia keren.
Setiap hari aku melihatnya.
Perasaanku sangat senang, seperti mendapat hadiah yang dimimpikan. Setelah aku
memendam perasaan itu cukup lama, tuhan mendengar doaku dan mengabulkan
permintaanku untuk dekat dengan lelaki itu. Tak disangka aku bertemu dan
bertatap muka dengannya diacara pesta pernikahan keluargaku. Ia datang dengan
teman-temannya. Rasa senang itu bertambah ketika ia minta tukaran nomor HP
denganku. Saat-saat itulah yang kunantikan selama ini, bisa bertatap muka dan jabat tangan
dengannya. Tangannya hangat.
***
Hari-hari yang kujalani
setelah mengenal dia dan dekat dengannya. Rasanya begitu sempurna. Karena
setiap kali aku dapat masalah, aku selalu cerita padanya dan Cuma dia yang bisa
membuat hatiku tenang untuk menghadapi segala masalah itu.
Hampir dua bulan aku menjalani hubungan dengan
dia, hubunganku diuji oleh Tuhan. Ada pria lain, namanya Radhyt . Ia mengatakan
cinnta padaku. Mungkin aku tidak bisa melewati ujian ini sehingga aku
menerimanya menjadi pacarku. Mungkin sifatku ini keterlaluan
karena sudah mencampakkan hati Iccan’k yang begitu sayang dan
setia padaku.
Aku menjalani hubungan
dengan Radhyt tanpa rasa cinta yang mendasari melainkan rasa kesal dan dendam
karena aku ingin Radhyt merasakan sakit yang pernah dirasakan saudara sepupuku
sendiri. Pria itu pernah menjalin hubungan dengan saudara sepupuku tapi ia
tidak pernah menganggpnya sebagai pacar, melainkan sebagai pelarian
semata.
Azan Isya terdengar
berkumandan di Masjid. Saat itu aku pulas belajar. Tiba-tiba HKku berdering.
Aku pikir yang menelepon Iccan’k tetapi salah. Saat aku melihat HPku ternyata
yang menelepon, Radhyt. Aku mengobrol panjang lebar dengannya. setelah aku ngobrol
dengan Radhyt, tanpa kusadari Iccan’k juga meneleponku sebanyak lima kali.
Karena aku tidak menjawab teleponnya, ia langsung kirim SMS dan berkata “Kenapa
teleponku nggak kamu jawab?” aku langsung jawab SMS Iccan’k. Ia kemudian
menelepon padaku dan menanyakan “Kamu lagi ngapain sampai-sampai aku telepon
nggak kamu jawab?”
“Tadi aku lagi belajar
sehingga teleponmu ngak aku jawab, maaf ya?” jawabku dengan hati was-was.
Ia tidak curiga sama sekali
denganku. Setelah ngobrok lama, ia memberikan Hpnya pada temannya yang ingin
kenalan denganku dan mendengar suaranya, perasaanku berkata kalau aku sudah
kenal orangnya. Pria itu menanyakan nama
dan alamat sekolahku. Aku pun menjawab dengan enteng “ Aku Ikra. Sekolah di
SMP 4 Sinjai Timur.
“Kok kamu bisa kenal dengan
Iccan’k? Ada hubungan apa kamu dengannya?” aku tidak menjawab karena kalau
sampai keceplosan semua rencana jahatku akan berantakan.
Tapi ia terus mendesakku untuk menjawab pertanyaannya. Dan setelah cukup lama ia
mendesakku, ia langsung menanyakan pada Iccan’k dan iccan’k pun menjawab
dengan jujur. Akhirnya aku ketahuan selingkuh. Iccan’k marah besar padaku
sampai-sampai tidak menelepon dan SMS
padaku bahkan kalau aku lewat dekat rumahnya ia selalu menghindar dariku.
** *
Setelah kejadian itu, aku
ajak Iccan’k dengan Radhyt untuk ketemu.
Kita bertiga ketemuan diPaantai Ujung Kupang. Aku ingin memperbaiki
hubunganku dengan Iccan’k maupun dengan Radhyt tapi nyatanya setelah Iccan’k dan Radhyt ketemu, mereka bertengkar. Aku mencoba melerai
perkelahian itu tapi Radhyt tidak menghiraukanku. Ia terus memukul Iccan’k
dengan helm hingga helm Radhyt pecah. Kepala dan tangan
Iccan’k luka sedang radhyt sedikitpun tidak lecet. Melihat kejadian itu, aku
merasa kasihan pada mereka berdua dan tak sadar aku meneteskan air mata.
***
Malan harinya Iccan’k
meneleponku . perasaanku campur aduk senang dan sedih. Senangnya, meskipun ia
luka tapi dia tetap menghubungiku. Sedangkan
sedihnya, gara-gara kehilafanku dia hampir saja meninggalkan aku selamanya.
Tapi perasaanku bingung
untuk apa lagi dia meneleponku. Apa mungkin di ingin memutuskan hubungan yang
selama ini terjalin? Ternyata pemikiranku meleset. Ia memaafkan kehilafanku dan
ingin memperbaiki kembali hubunganku tetapi dengan satu syarat aku harus
memutuskan Radhyt.
Tak berpikir lama aku
menelepon Radhyt dan menyatakan “aku tidak ingin hubunganku berantakan dengan
Iccan’k cuma karena rasa dendam.” Ia mengerti perkataanku.
Aku
sadar, ternyata menduakan hati itu
sebuah kebohongan besar. Semua itu akan menjadi pelajaran berharga bagiku.
IKRAWATI
NUR
Kelas
IXb SMPN 4 Sinjai Timur
2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar