Kamis, 04 Desember 2014

Cerpen Karya Siswa


CINTA TERPENDAM


                   Suasana terbaru dalam hidupku ketika aku masuk di kelas VII sebagai siswa baru di sekolah ini. Teman baru, guru baru dan juga baju baru. Dulu aku memakai celana Merah hati dan sekarang celana panjang Biru. Dengan celana panjang ini, aku merasa lebih dewasa.

              Naik ke kelas VIII kembali aku mendapatkan pengalaman baru. Ternyata tidak semua guru mengajar di kelas VII. Ada guru yang baru kukenal setelah naik kelas VIII.

                Mata pelajaran pertama di hari Senin  itu membuatku agak kaget. Matematika yang diberikan ibu guru aku tak tahu mengerjakannya. Guru memarahiku. Aku kaget karena dimarahi. Mestinya guru mengajariku karena aku baru belajar.  Peristiwa ini memberi motivasi bagiku untuk lebih giat belajar.

          Pada ulangan harian mata pelajaran PPKn aku mendapatkan nilai sempurna. Orang tuaku sangat senang melihatnya. Aku bertambah semangat.

          Pagi itu aku berjumpa dengan orang pertama yang menarik perhatianku. Cinta dari mata turun ke hati. Aku mungkin jatuh cinta. Tapi dengan siapa, kelas berapa?

          Keesokan harinya kembali aku bertemu dengan gadis pujaan hatiku. Aku tak bertegur sapa. Aku agum saja akan kecantikannya.

           Pada saat pembagian rapor semester pertama, aku menduduki  peringkat IV. Tak sia-sia usahaku. Aku kemali memotivasi diri untuk lebih baik pada semester berikutnya. 

          Setelah pelaksanaan semester pertama, diadakan Porseni antar kelas. Ada beberapa perlombaan yang digelar. Salah satunya adalah lompat tinggi dan lompat jauh.  Aku suka olah raga itu.

          Pertandingan pun dilaksanakan. Aku berhasil menjuarai lompat jauh tapi tidak dengan lompat tinggi.  Teman sekelas mengalahkanku. Aku tak mampu melampaui mistar setinggi 250 cm. aku di urutan kedua..
Pertandingan dan perlomaan berlangsung selama lima hari. Kelas VIIIA tidak berhasil memperoleh piala bergilir sekolah. Porseni diakhiri dengan libur sekolah selama sepekan.

        Hari pertama masuk kelas IX, suasana terasa baru. Ada guru yang Cuma mengajar di kelas IX demikian pula pelajaran. Ada yang terasa baru dan cukup menantang.

         Dalam rangka memperingati perayaan kemerdekaan 2014, aku ikut berlatih pramuka dan berlatih beberapa canang olah raga. Ternyata aku terpilih sebagai  peserta perkemahan pramuka. Aku sangat senang ikut terpilih. Aku sangat bersemangat membangun tenda di lapangan perkemahan.

         Ramai sudah lapangan dipenuhi siswa SD, SMP dan SMA mengikuti perkemahan yang drangkaikan dengan pertandingan olah raga. Banyak gadis cantik yang datang dari berbagai sekolah tapi aku tidak tertarik. Aku Cuma tertarik dengan gadisku yang ada di SMP 4 Sinjai Timur. Senyumnya, canda tawanya yang membuat aku semakin ingin mendekatinya.

           Teman-temanku mengharapkan mengungkapkan perasaanku padanya. Entah kenapa aku selalu ragu.
Tiga tahun cinta itu kupendam. Siang itu, aku memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaanku 

          Kuajak dia berduaan jauh dari keramaian teman-teman. Kaku juga rasanya tapi biarlah kucoba menepis segala raguku. 

            “Maafkan atas apa hendak kukatan padamu. Sesuatu yang kupendam sejak pertama keli melihatmu di sekolah ini.” Aku terdiam sejenak untuk merangkai kata lebih indah.  “Mungkin kau meragukan akan kesetiaanku padamu tapi sebenarnya aku terlanjur mencintaimu.”

            Beberapa saat kutunggu reaksinya. Sedetik terasa sejam kemudian ia berbalik tersenyum padaku dan berkata “Perasaanmu padaku sama dengan perasaanku padamu. Aku juga mencintaimu”

         Badanku terasa dihimpit sekubik batu terasa ringan mendengar jawaban disertai senyumnya yang senantiasa menghipnistisku.

           “Terima kasih atas jawabanmu”  suaraku hampir tak terdengar.

       Dengan gerakan refleksi aku mengulurkan tanganku untuk berjabat  tangannya. Ia menyambutku. Tangannya yang lembut terasa  bagai awan.
          Sekali lagi hatiku berbunga- bunga.

        Hari-hariku semakin rajin karena rasa cinta ini membuatku lebih bersemangat pergi ke sekolah.  Ku ingin selalu melihat canda tawa, senyum, dan pandangan matanya kepadaku.
         Terima kasih Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar