CINTA TERPENDAM
Suasana terbaru dalam hidupku
ketika aku masuk di kelas VII sebagai siswa baru di sekolah ini. Teman baru,
guru baru dan juga baju baru. Dulu aku memakai celana Merah hati dan sekarang
celana panjang Biru. Dengan celana panjang ini, aku merasa lebih dewasa.
Naik ke kelas VIII kembali aku
mendapatkan pengalaman baru. Ternyata tidak semua guru mengajar di kelas VII.
Ada guru yang baru kukenal setelah naik kelas VIII.
Mata pelajaran pertama di hari
Senin itu membuatku agak kaget.
Matematika yang diberikan ibu guru aku tak tahu mengerjakannya. Guru
memarahiku. Aku kaget karena dimarahi. Mestinya guru mengajariku karena aku
baru belajar. Peristiwa ini memberi
motivasi bagiku untuk lebih giat belajar.
Pada ulangan harian mata
pelajaran PPKn aku mendapatkan nilai sempurna. Orang tuaku sangat senang
melihatnya. Aku bertambah semangat.
Pagi itu aku berjumpa dengan
orang pertama yang menarik perhatianku. Cinta dari mata turun ke hati. Aku
mungkin jatuh cinta. Tapi dengan siapa, kelas berapa?
Keesokan harinya kembali aku
bertemu dengan gadis pujaan hatiku. Aku tak bertegur sapa. Aku agum saja akan
kecantikannya.
Pada saat pembagian rapor
semester pertama, aku menduduki
peringkat IV. Tak sia-sia usahaku. Aku kemali memotivasi diri untuk
lebih baik pada semester berikutnya.
Setelah pelaksanaan semester
pertama, diadakan Porseni antar kelas. Ada beberapa perlombaan yang digelar.
Salah satunya adalah lompat tinggi dan lompat jauh. Aku suka olah raga itu.
Pertandingan pun dilaksanakan.
Aku berhasil menjuarai lompat jauh tapi tidak dengan lompat tinggi. Teman sekelas mengalahkanku. Aku tak mampu
melampaui mistar setinggi 250 cm. aku di urutan kedua..
Pertandingan dan perlomaan
berlangsung selama lima hari. Kelas VIIIA tidak berhasil memperoleh piala bergilir
sekolah. Porseni diakhiri dengan libur sekolah selama sepekan.
Hari pertama masuk kelas IX,
suasana terasa baru. Ada guru yang Cuma mengajar di kelas IX demikian pula
pelajaran. Ada yang terasa baru dan cukup menantang.
Dalam rangka memperingati perayaan
kemerdekaan 2014, aku ikut berlatih pramuka dan berlatih beberapa canang olah
raga. Ternyata aku terpilih sebagai
peserta perkemahan pramuka. Aku sangat senang ikut terpilih. Aku sangat
bersemangat membangun tenda di lapangan perkemahan.
Ramai sudah lapangan dipenuhi
siswa SD, SMP dan SMA mengikuti perkemahan yang drangkaikan dengan pertandingan
olah raga. Banyak gadis cantik yang datang dari berbagai sekolah tapi aku tidak
tertarik. Aku Cuma tertarik dengan gadisku yang ada di SMP 4 Sinjai Timur. Senyumnya,
canda tawanya yang membuat aku semakin ingin mendekatinya.
Teman-temanku mengharapkan
mengungkapkan perasaanku padanya. Entah kenapa aku selalu ragu.
Tiga tahun cinta itu kupendam.
Siang itu, aku memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaanku
Kuajak dia berduaan jauh dari
keramaian teman-teman. Kaku juga rasanya tapi biarlah kucoba menepis segala
raguku.
“Maafkan atas apa hendak kukatan
padamu. Sesuatu yang kupendam sejak pertama keli melihatmu di sekolah ini.” Aku
terdiam sejenak untuk merangkai kata lebih indah. “Mungkin kau meragukan akan kesetiaanku
padamu tapi sebenarnya aku terlanjur mencintaimu.”
Beberapa saat kutunggu reaksinya.
Sedetik terasa sejam kemudian ia berbalik tersenyum padaku dan berkata
“Perasaanmu padaku sama dengan perasaanku padamu. Aku juga mencintaimu”
Badanku terasa dihimpit sekubik
batu terasa ringan mendengar jawaban disertai senyumnya yang senantiasa
menghipnistisku.
“Terima kasih atas
jawabanmu” suaraku hampir tak terdengar.
Dengan gerakan refleksi aku
mengulurkan tanganku untuk berjabat
tangannya. Ia menyambutku. Tangannya yang lembut terasa bagai awan.
Sekali lagi hatiku berbunga- bunga.
Hari-hariku semakin rajin karena
rasa cinta ini membuatku lebih bersemangat pergi ke sekolah. Ku ingin selalu melihat canda tawa, senyum,
dan pandangan matanya kepadaku.
Terima kasih Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar