Sabtu, 13 Desember 2014

PUISI




CERPEN



KANDASNYA PENGHARAPAN
Tazkiyah Tunnafsih IXD

Ketika pertama kali melangkahkan kaki ke SMP 4 Sinjai Timur, perasaan  Citra masih terlalu anak-anak, pemalu dan tak punya teman kecuali Aliza teman sekolahnya di sekolah dasar. Waktu itu, usianya dua belas tahun belum menstruasi.

SMP 4 Sinjai Timur pekarangannya luas. Beda dengan sekolahnya dulu di SD. Konon sekolah ini sekolah pembuangan. Tapi Citra tak perduli, Citra memilih bersekolah di situ karena dekat dari rumahnya.

Kian hari teman Citra kian banyak. Ada seorang cowok selalu mencuri pandang pada Citra. Ia duduk di ujung sebelah tempat citra duduk.  Citra penasaran dan selalu mencuri pandang pula. Kadang keduanya bertemu pandang dan sama-sama tertunduk malu.

Jam istirahat siang itu Citra tidak keluar ruangan. Rasanya malas saja untuk ke kantin. Ternyata cowok itu juga tidak keluar. Malah ia mendekati Citra.
“Kenalkan nama saya Fandi Arfansyah. Sering dipanggil Fandi. Kalau kamu?”
“Aku Citra Andika. Panggil Citra juga boleh”
“Tinggal dimana?”
“Aku di Marbo” jawab citra.
“Ohhh” jawab Fandi sambil meninggalkan ruang kelas.

Citra berjalan beriringan dengan Aliza ketika pulang sekolah siang itu. Terdengar seseorang memanggil citra. Citra menoleh. Ternyata Fandi mengejar langkahnya. Entah kenapa hati Citra merasa bahagia melihat Fandi.

“Fandi, ada apa?”
“Boleh ngak  kamu kasi tahu nomor HPmu” usul Fandi.
“Boleh sih” jawab Citra sambil mengambil pulpen dan secarik kertas di dalam tasnya lalu menuliskan nomor HPnya.
“Terima kasih, aku duluan “ jawab Fandi setelah menerima nomor HP Citra.

Sepanjang sore itu Citra menunggu telepon atau SMS dari Fandi. Ternyata tak ada. Hanya ada sebuah SMS yang cukup mengagetkan dan mendebarkan hati Citra tapi ternyata dari TELKOMSEL. Citra kesal dan menonaktifkan HPnya.

“Ada apa Ctra?”
Suara Aliza mengagetkan Citra yang lagi kesal  “ngak  apa-apa koq”
“ Kirain ada masalah”
“Aku kecewa sama Fandi. Sampai sekarang dia belum menelepon aku, aku sih berharap begitu, tapi kenapa yah kalau aku dekat dengan Fandi rasanya njaman saja. Jantungku kadang rasanya berdetak tidak karuan” cerita Citra.
“Barangkali kamu jatuh cinta” fonis Aliza.

Citra tak menjawab, ia membiarkan  matanya menggerayangi langit biru  yang membentang luas. Citra membayangkan wajah Fandi ada di cakrawala itu tersenyum untuknya.
Fandi kau ganteng sekali. Ingin aku punya pacar kayak kamu, baik, manis. Citra tersenyum sendiri tan menghiraukan Aliza di sampingnya.

“Betul kan? Kamu jatuh cinta” desak Aliza sambil berlalu meninggalkan Citra.

Hari kian malam ketika Citra meninggalkan teras rumahnya..

***

Sesampai di sekolah pagi itu, Citra melihat motor Fandi ada diparkiran. Berarti Fandi sudah datang duluan. Citra mencari Fandi. Ternyata  Fandi sibuk memungut sampah di pekarangan sekolah.
 Ketika Citra melintas, “Hai Citra” tegur Fandi.
Kabar terbaru pagi itu ternyata ada siswa pindahan. Namanya Putri.  Semua siswa cowok datang berkerumum hendak berkenalan dengan Putri kecuali satu, Fandi tak ada di sana. Kemana Fandi?  Banyak cowok meminta nomor HP Putri.
Bagaimana pendapatmu tentang Putri?  aku menilainya lain, ia sombong dan sok cantik.” Ejek Citra.
“Iya juga sih, lihat saja gayanya “Jawab Aliza.
“Masuk yuk, tak usah hiraukan dia” ajak Citra sambil meninggalkan kerumunan cowok-cowok di depan pintu masuk.

*****

Akhirnya HP Citra bordering juga. Wah tumben Fandi menelepon aku.

“Hai, Fandi ada apa?. Kok tumben nelepon aku?
“Ngak, lagi bosan aja” jawab Fandi.
“Kamu tahu ngak kalau di sekolah kita ada siswa baru” kata Citra lagi
“Iya. Putri, kan namanya?” jawab Fandi
Dia tahu yah kalau namanya Putri pikir Citra dalam hati. “Iya”
“Dia itu pacar aku lho” kata Fandi girang.
“Apa?, pacar kamu?” kata Citra kesal dan langsung mematikan HPnya.
Citra sangat kesal sama Fandi. Citra sangat suka Fandi tapi ternyata sudah ada yang punya. Hatinya seperti teriris pisau.

***

Sudah seminggu Putri di sekolah ini tapi Citra  tak pernah mengajaknya berkenalan.. kabar beredar sebenarnya Putri tidak serius sama Fandi. Putri Cuma mengetes kemampuannya menggombal cowok-cowok di sekolah ini.
Belakangan tersiar kabar kalau Fandi sudah putus dengan Putri. Citra lansung legah. Baguslah kalau mereka putus.
Ketika Aliza dan Citra pergi ke kantin, ia melihat Putri duduk berduaan dengan Arul di bawah pohon.
“Jahat banget itu orang. Gara-gara Arul saja, ia putusin Fandi”
“Perhatian banget sih Citra” respon Aliza
“Idhii, apaan shi” bela Citra

 Citra memang benar-benar suka sama Fandi. Tiba-tiba HP Citra bordering
“Kenapa Fandi?”
:Tidak kok Citra”
“Kamu diputusin yah sama Putri” kata Citra
“Kok tahu sich” Jawab Fandi heran
“Seluruh kelas sudah tahu” Kata Citra
“Udah dulu ya” kata Fandi
“Ya Fan semangat ya Keep Smile’ kata citra
“Citra, pinjam buku biologimu dong “ Aliza mengangetkan Citra
“”Tuh di dalam di atas meja “Kata Citra.

***

Sejak Fandi putus dengan Putri. Kedekatan Citra dengan Fandi semakin akrab Sebatas teman curhat. Salah satu curhat Pandi disampaikan kepada Aliza.

            “Katanya Fandi menyukai seseorang di sekolah ini, orangnya baik, sopan, sabar. Tahu ngak Al” Tanya Citra.
“Tidak” ucap Aliza.

Belakangan ini Aliza sangat berbeda dari biasanya. Citra curiga jangan-jangan Farid mencintai Aliza. Bukan tak mungkin orang baik, sopan dan sabar yang dimaksud  Fandi, adalah Aliza. Lebih aneh lagi, setiap kali Citra mau meminjam HP, Aliza tak mengizinkannya. Ada apa dibalik semua ini.

Citra cembutu. Karena Citra merasa Fandi suka sama dia sementara Fandi menganggap Citra sebagai teman karibnya.
Suatu hari Citra pergi ke rumah Aliza. Aliza tidak di rumah. Tiba-tiba  HP berdering di atas meja. HP Aliza.  Citra spontan mengangkat HP itu dan membaca SMSnya. Dari Fandi rupanya “Hy sayang”
Citra tak sanggup membacanya. Jantung Citra serasa ingin jatuh. Hati Citra hancur. Bayangkan, sahabat sendiri telah menghianatinya. Sekali lagi Citra memeriksa HP Aliza. Ternyata Aliza tidak menghapus semua SMS Fandi. Dengan sigap Citra membaca semuanya SMS Fandi lalu membalasnya “Tega Kamu Fan. Kamu menghianati aku.”
HP segera diletakkan kembali lalu  Citra pulang ke rumahnya dalam keadaan mulut terkunci dan badan gemerar menangis meratapi nasibnya.
Aliza berlari ke rumah Citra untuk menjelaskan semuanya. Suasana tampak tegang. Aliza takut sama Citra. Walau begitu Aliza berusa mengjelaskan semuanya.
“Mulanya aku tak mau menerima Fandi” demikian Aliza memulai ceritanya “Tapi Fandi memaksa. Kejadiannya sebulan lalu. Karena aku takut sama kamu, aku merahasiakannya. Aku tak mau persahabatan kita sejak kecil  pusut karena persoalan ini”
Dalam keadaan menangis, Citra memotong pembicaraan Aliza “Persahabatan kita hancur, kamu penghianat”  nada suara Citra meninggi.
Aliza memotong pembicaraan Citra “Aku….”
Citra tak memberi kesempatan Aliza untuk berbicara “Udahlah, kamu keluar aja dari rumah aku, jangan pernah menganggap aku teman lagi” kata Citra ketus.
“Citra, sabar dong” kata Aliza mencoba merangkai kata.
“Sabar apaan? Kamu udah hancurkan aku. Andai kamu berada dalam posisi aku, kamu akan merasakan sakitnya. Sakitnya tuh di sini “ bentak Citra sambil memegang dadanya.
Persahabatan kedua karib ini hancur, hubungan Fandi dan Citra berantakan,. Kebencian Citra sama Aliza semakin menjadi-jadi sehingga sering menyindir Aliza. Kesabaran Aliza diuji dan cintanya dengan Fandi semakin subur.

Kamis, 04 Desember 2014

Cerpen Karya Siswa


CINTA TERPENDAM


                   Suasana terbaru dalam hidupku ketika aku masuk di kelas VII sebagai siswa baru di sekolah ini. Teman baru, guru baru dan juga baju baru. Dulu aku memakai celana Merah hati dan sekarang celana panjang Biru. Dengan celana panjang ini, aku merasa lebih dewasa.

              Naik ke kelas VIII kembali aku mendapatkan pengalaman baru. Ternyata tidak semua guru mengajar di kelas VII. Ada guru yang baru kukenal setelah naik kelas VIII.

                Mata pelajaran pertama di hari Senin  itu membuatku agak kaget. Matematika yang diberikan ibu guru aku tak tahu mengerjakannya. Guru memarahiku. Aku kaget karena dimarahi. Mestinya guru mengajariku karena aku baru belajar.  Peristiwa ini memberi motivasi bagiku untuk lebih giat belajar.

          Pada ulangan harian mata pelajaran PPKn aku mendapatkan nilai sempurna. Orang tuaku sangat senang melihatnya. Aku bertambah semangat.

          Pagi itu aku berjumpa dengan orang pertama yang menarik perhatianku. Cinta dari mata turun ke hati. Aku mungkin jatuh cinta. Tapi dengan siapa, kelas berapa?

          Keesokan harinya kembali aku bertemu dengan gadis pujaan hatiku. Aku tak bertegur sapa. Aku agum saja akan kecantikannya.

           Pada saat pembagian rapor semester pertama, aku menduduki  peringkat IV. Tak sia-sia usahaku. Aku kemali memotivasi diri untuk lebih baik pada semester berikutnya. 

          Setelah pelaksanaan semester pertama, diadakan Porseni antar kelas. Ada beberapa perlombaan yang digelar. Salah satunya adalah lompat tinggi dan lompat jauh.  Aku suka olah raga itu.

          Pertandingan pun dilaksanakan. Aku berhasil menjuarai lompat jauh tapi tidak dengan lompat tinggi.  Teman sekelas mengalahkanku. Aku tak mampu melampaui mistar setinggi 250 cm. aku di urutan kedua..
Pertandingan dan perlomaan berlangsung selama lima hari. Kelas VIIIA tidak berhasil memperoleh piala bergilir sekolah. Porseni diakhiri dengan libur sekolah selama sepekan.

        Hari pertama masuk kelas IX, suasana terasa baru. Ada guru yang Cuma mengajar di kelas IX demikian pula pelajaran. Ada yang terasa baru dan cukup menantang.

         Dalam rangka memperingati perayaan kemerdekaan 2014, aku ikut berlatih pramuka dan berlatih beberapa canang olah raga. Ternyata aku terpilih sebagai  peserta perkemahan pramuka. Aku sangat senang ikut terpilih. Aku sangat bersemangat membangun tenda di lapangan perkemahan.

         Ramai sudah lapangan dipenuhi siswa SD, SMP dan SMA mengikuti perkemahan yang drangkaikan dengan pertandingan olah raga. Banyak gadis cantik yang datang dari berbagai sekolah tapi aku tidak tertarik. Aku Cuma tertarik dengan gadisku yang ada di SMP 4 Sinjai Timur. Senyumnya, canda tawanya yang membuat aku semakin ingin mendekatinya.

           Teman-temanku mengharapkan mengungkapkan perasaanku padanya. Entah kenapa aku selalu ragu.
Tiga tahun cinta itu kupendam. Siang itu, aku memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaanku 

          Kuajak dia berduaan jauh dari keramaian teman-teman. Kaku juga rasanya tapi biarlah kucoba menepis segala raguku. 

            “Maafkan atas apa hendak kukatan padamu. Sesuatu yang kupendam sejak pertama keli melihatmu di sekolah ini.” Aku terdiam sejenak untuk merangkai kata lebih indah.  “Mungkin kau meragukan akan kesetiaanku padamu tapi sebenarnya aku terlanjur mencintaimu.”

            Beberapa saat kutunggu reaksinya. Sedetik terasa sejam kemudian ia berbalik tersenyum padaku dan berkata “Perasaanmu padaku sama dengan perasaanku padamu. Aku juga mencintaimu”

         Badanku terasa dihimpit sekubik batu terasa ringan mendengar jawaban disertai senyumnya yang senantiasa menghipnistisku.

           “Terima kasih atas jawabanmu”  suaraku hampir tak terdengar.

       Dengan gerakan refleksi aku mengulurkan tanganku untuk berjabat  tangannya. Ia menyambutku. Tangannya yang lembut terasa  bagai awan.
          Sekali lagi hatiku berbunga- bunga.

        Hari-hariku semakin rajin karena rasa cinta ini membuatku lebih bersemangat pergi ke sekolah.  Ku ingin selalu melihat canda tawa, senyum, dan pandangan matanya kepadaku.
         Terima kasih Tuhan.

Minggu, 23 November 2014

PUISI


                                     NAMA DALAM PUISI AKROSTIK

Akrostik berasal dari bahasa Yunani, Akrostichis, yang artinya sajak dengan huruf awal baris menyusun sebuah kata atau kalimat. Puisi arkostik biasanya membicarakan apa yang menjadi susunan huruf yang membentuk sebuah kalimat di awal atau di akhir baris.
Puisi akrostik memiliki tema yang tidak jauh dari nama yang diangkat sehingga ia hadir sebagai puisi yang memiliki tujuan spesifik. Akan tetapi bukan berarti sebagai puisi ekslusif lantaran dapat juga diimplementasikan oleh pembaca menjadi apa saja untuk dapat menikmati puisi sebagai kedirian pembaca. Tidak ada yang berbeda dengan puisi akrostik dengan kebanyakan jenis puisi, karena ia tetap diisi oleh aspek intrinsik dan ekstrinsik. Yang berbeda hanya pada pola memulai puisi yang harus menggunakan huruf yang telah dipilih dari sebuah nama tersebut.
Berikut beberapa puisi akrostik karya siswa SMP 4 Sinjai timur kelas IX Tahun Pelajaran 2014/2015


SAYAP PELINDUNG
 Anugrah

Andai aku bicara tentang rasa
Aku selalu memikirkan
Kamu ,kamu, dan kamu
Andai saja kau bisa jadi sayap pelindung
Saat hatiku mulai pudar
Dan kau bisa berikan rasa cinta
Bagiku  adalah anugrah yang terindah


BERJALAN UNTUK SUKSES
Edwin Yolanda

Entah aku harus menemukan langkahku
Dengan perjalanan sangat sengit
Waktu terus membatasi untuk tidak bergerak bebas
 inilah semangat yang berkobar dari benakku
Namun hatiku mendorongku untuk berjalan

Yang terpenting ialah doa kepada sang penguasa
Orang lain menjadi pajangan dan cermin bagiku
Lantunan azan  menghentikan langkahku sejenak
Akan tetapi perjalananku masih begitu panjang
Namun kubersihkan diriku dari hal-hal buruk
Dan  dosa-dosaku penghalangku menuju firdaus
Allah berkuasa atas nasib akhir  perjalananku

CINTA DI HATI
Astriani

Kala malam tiba kubayangkan wajahnya
Kuingat untaian kata rayunya serius
Bisa kubayangkan kalau itu hanya sesaat
Disitulah pertama kukenal suaranya yang menggelegar
Tak  ada lagi pelangi di hati
Tak ada kata yang mampu kuucapkan untuknya
Semua kenangan bersamanya dapat kulupakan
Disitulah akhir sebuah cinta dua sejoli

KESEDIHANKU
Firdayanti

Fajar menjauh ketika siang berganti malam
Ingin rasanya kuulur waktu yang berlalu
Rangkain sejuta cerita yang penuh kebahagiaan
Dikala air mata yang berhenti untuk berderai
Akan kutukar dengan kebahagiaan
Yang dapat membuatku tertawa sejenak
Andai saja aku bisa mengulur waktu itu
Namun apa dayaku
Tiada hari tanpa kesedihan dan deraian air mata
Inilah kesdihanku

MATAHARI
Rina Ramadhani

Dikala kau terbit di ufuk timur
Cahaya terang menerangi bumi
Ayam jantan berkokok tanda sambutan
Kau tersenyun di penjuru dunia

Di angkasa kau bersinar
Terlihat di atas cakrawala
Kala senja engkau terbenam
Membawa kembali seluruh cahaya
Hingga kau terkubur bagai jasad
Bumi ikut berwedih
Saat kau pergi meninggalkannya
Tuk menghibur dalam kegelapan
Sinar bulan kan datang mengganti

IBU
Sulaeha

Sepi hidupku tanpa kehadiranmu
Untuk engkau yang telah melahirkanku
Lalu engkau pergi meninggalkanku selamanya
Andai engkau masih ada disisku
Engkau adalah segalanya bagiku
Hidupku tiada arti tanpa kehadiranmu
Apakah aku sanggup melalui semua ini tanpamu?


HARAPANKU
Indah Sari

Di tempat ini
Aku terdiam melamun
Membulatkan sebuah tekad
Untuk bersamamu selamanya
Dan kuabadikan ditempat yang indah

Kutulis dalam secarik kertas
Harapan tentang kisah kita
Yang tak akan berakhir
Sampai akhir hidup ini



RINDU
Syatrawati

Sejak jumpa pertama di hari itu
Yang ada dipikiranku hanya kamu
Aku berharap kita jumpa lagi
Tak terganti, tak berhenti
Rasa cinta ini meski kau tak di sisiku
Akan selalu kutunggu
Walau badai menghadang
Aku tak akan mundur
Tak ada yang  bisa menggantikanmu
Inilah aku dan rasa rinduku yang menggebu

KENANGAN BERSAMANYA
Aisyah

Setelah kita tidak bersama
Ingin rasanya aku bersua lagi
Kau mengakhiri cinta ini dengan kata putus
Mungkin ini terkesan lebay
Tapi aku tak bisa melupakan sosok dirinya
Karena kenangan bersamanya sangatlah indah


RASA CINTAKU
Nur Fajri AR

Namamu begitu indah kudengar
Untung aku bisa bertemu dengan engkau
Rambutmu begitu lembut dan indah kulihat

Fajri namaku nama kamu siapa?
Aku ingin sekali mengajakmu berkenalan
Jari ini ingin sekali memegang pipimu
Rasa hatiku ingin sekali bersamamu
Ingin aku bersamamu selamanya

Aku tak bisa melupakanmu sejak pertama bertemu
Rasa hatiku tidak bisa kubohongi



PERTEMUAN SINGKAT
Afdhal

Aku melihat mata indah bola pimpong
Fikiranku melayang-layang
Dia menatapku penuh tanya
Hatiku berdetak kacau
Aku membelakanginya
Lalu aku menjauh.

KUSADARI DIRIKU
Marhana

Menangis jiwaku jatuh air mataku
Aku merasa lemah tak berdaya
Rindu menjelma terasa resah saat engkau meninggalkanku
Harus kau tahu bahwa aku mencintai dirimu
Aku tak pernah berpaling  karna kau di hatiku
Nafas asmara seakan hampa saat kita harus berpisah
Aku sadar kau terlalu indah untuk kumiliki

ANDAI SAJA
Muallifah

Matahari bersinar cerah
Untaian makna yang tercipta
Aku abadikan ditempat terindah
Lamunaku tertuju padamu
Lelaki yang membuat jatuh cinta
Ikatan cinta yang pernah ada
Firasat ini telah sirna
Andai saja aku bisa bersamanya
Hanya untuk sebuah kebahagiaan

IMPIANKU
Nurul Mawaddah

Nyiur hijau melambai-lambai
Udara sejuk enghangatkan tubuhku
Rasa rinduku semakin dalam
Untuk bertemu denganmu
Lambaian tangan menyapaku

Mengharapkan engkau berada di sini
Alangkah indahnya hari-hari ku
Walau badai menerjang
Aku dan kamu Satu
Di dalam kata cinta
Dan takkan terpisahkan
Aku dan kamu selalau bersama
Hatiku terasa bahagia denganmu

KENANGAN
Muh. Nur Abrar

Musim  berganti  kenangan menggenang
Untuk melupakan kisahku saat bersamamu
Harus  membutuhkan waktu yang lama

Namun usahaku sia-sia
Untuk melupakan dirimu yang sangat aku cintai
Rasa cinta ini sangat besar kepadamu

Akankah aku bertemu denganmu lagi?
Berapa lama aku harus menunggu?
Raga ini tak sabar untuk memelukmu
Aku sangat cinta kepadamu
Rasanya ingin mati bila tak bertemu denganmu

KENANGAN LAMA
Awaluddin

Aku kembali mengingat ibuku yang telah tiada
Wahai sang pencipta tempatkanlah dia  di sisimu
Andai kau bisa kembali bersamaku
Lebih baik aku yang pergi dari pada kau
Usap air mataku bila mengenangmu
Dengan rasa yang sedih ini
Dan kepada siapa lagi aku bercerita
Ingin  selalu dekat denganmu tapi Tuhan berkehendak lain
Namun tak akan kulupakan namamu di hatiku

PENYESALAN
Nurlayli
Sungguh tak mungkin
Kita kan bersatu
Meskipun engkau mengatakan melalui syair
Seperti kapten yang menyenyil di atas kapal
Dengan suara parau penuh makna
Tidak kuterima dengan enjoy
Kini aku baru menyesal
Melupakannya dan menjauh pergi


PENGHARAPAN
Rosni

Rasa cintaku padanya kian mendalam
Oh, inikah yang namanya cinta?
Sudah berbagai cara menarik perhatiannya
Namun kenapa tak jua mengerti
Izinkahlah aku mmencintaimu

MERELAKANMU
Sri Wahyuni Ningsih

Saat aku membayangkan dirimu
Rupanya kau begitu indah di mataku
Ingin ku menjadikan engkau kekasihku

Walau kau telah jadi milik orang lain
Aku tahu itu
Haruskah aku merelakan semua ini
Yang membuat hatiku teriris
Untuk orang yang ku sayang
Nyatanya hati yang tersiksa
Inilah deritaku

Namun hati merasa tak rela
Ihlas melepas dirimu untuk orang lain
Namamu selalu terbayang di pikiranku
Galau hatiku karenamu
Saat  aku merasa kau memang bukan milikku
Inilah harapan yang telah pupus

AKU KAMU DAN DIA
Nurjakiah

Nama kamu masih terukir di benakku
Untaian kata sayang kau ucapakan dengan manja
Raut wajahmu masih terbayang di khayalanku
Janji-janji yang pernah kau ucapkan dahulu
Aku tersanjung karenamu
Karena kaulah harapanku
Ingin aku mendekapmu dalam rinduku
Akan tetapi kau pergi dengan pilihanmu yang lain.


RINDUKU
Aldi Badillah

Aku ingin sekali melihatmu
Lama tidak bertemu denganmu
Dimana cintaku
Ingin aku menemuinya

Banyak gadis yang suka padaku
Aku menampik
Di hatiku Cuma ada kamu
Isinkan aku bertemu dengannya Tuhan
Lihat senyumnya
Lihat tawanya
Aku mohon padamu Tuhan
Hanya itu yang aku rindukan

PENEN
Muh.Fajar

Melihat ayah panen di sawah
Usap keringat  di dahi
Hati teriris ingin membantu

Fakta hidup penyemangat ayah
Andai padi yang baru dipanen
Jejaki  hidup yang lebih baik
Akan  bahagia abadi
Relakan jerih payah mengabadi

KESEPIAN
Astriani

Aku  merasa kehilangan
Saat engkau pergi meninggalkanku
Tapi hari-hari sepiku kulewati
Resah jiwaku dittinggal olehmu
Ingin bertemu denganmu
Andai engkau berada di sisiku
Namun semua harapanku  sia-sia
Ini mungkin telah ditakdirkan untukku