Sabtu, 10 Oktober 2015

CERPEN KARYA SISWA SMPN 4 SINJAI TIMUR


 
                                                             YANG TERINDAH
                                                                    Nur Amalia 

Usai lebaran Idul Fitri, Anggin bersama kedua adiknya, Fahrul dan Andi, berlibur ke Palangka Mereka bermobil melintasi patung kuda yang terpampang di atas jalan. Kurang  lebih sejam sampailah mereka di rumah Tante Rita. Tante Rita, adik ayah Anggin telah siap dengan berbagai kue lezat.

Keesokan harinya Salsa, Anak tante Rita yang juga siswa SMP mengajak mereka ke sungai. Cukup jauh ada 1 kolometer melintasi pematang sawah dan hutan. Alangkah indahnya pemandangan yang ada di seberang jalan.  Salsa lupa membawa bekal dari dia mengajak mereka ke kebunnya untuk memetik salak.

Kebun tante Rita sangat luas. Ada berbagai macan pohon buah-buahan ada di kebun itu seperti rambutan, durian, langsat dan coklat.

Akhirnya sampai juga di sungai. Tanpa aba-aba Anggin, Salsa, dan Fahrul melompat ke dalam air. Disusul kemudian dengan Andi. Sungainya sangat luas, airnya bersih dan banyak batu  besarnya. Kareka keasyikan berenang mereka tak tahu kalau Anggin terluka karena menabrak batu besar. Untung lukanya tak seberapa. Hanya sikunya saja yang lecet. mereka serempak menyuruh Anggin istirahat tapi Anggin menolak.

“Aku lupa kalau aku bawa ponsel” kata Fahrul.

Farul mengambil ponselnya lalu berteriak“Semua ambil gaya”

Ketiganya bergaya sesukanya. Andi berdiri mengangkat tangannya di atas batu, Salsa dan Anggin berenang dan mengatakan vis.

“Bagaimana kalau kita berlomba nyelam di sungai ini “ usul Andi.

Mereka serempak setuju. Kurang lebih sejam mereka  berlomba berenang.

“Aku bosan” kata Anggin. “Bagaimana kalau kita makan salak lalu bijinya dikumpulkan untuk dipakai lomba. Semua setuju.

Mereka serempak makan salak. Setelah biji salaknya banyak, mereka mulai mengadakan lomba. Pemain pertama, Andi dan Fahrul.

Anggin berkata “Siapa yang pertama menemukan biji salak ini maka dialah pemenangnya dan akan melawan pemenang kelompok Salsa dan Anggin.

Salsa menghitung.” Satu, dua, tiga”

Anggin melempar biji salak ke air lalu Andi dan Fahrul mengejarnya. Ternyata yang menang adalah Andi. 

Giliran selanjutnya Salsa dan Anggin. Persyaratannya sama. Fahrul menghitung “Satu, dua, tiga” Salsa dan Anggin melompat bersamaan. Diam-diam Fahrul memotret Anggin dan Salsa kemudian mereka memasukkannya foto itu ke facebooknya.

Mengetahui hal itu, Anggin marah dan membatalkan lomba. Anggin tak mau Fahrul memasukkan foto itu ke facebook  karena ia tidak mengenakan jilbab.

Karena Anggin marah, mereka memutuskan untuk pulang. Di jalan Anggin memohon agar Fahrul menghapus foto itu.  Fahrul setuju. Tapi karena jaringan lambat, memakan waktu lama.

Mereka pun sampai di rumah Tante Rita. Foto itu belum terhapus juga.

“Aku tak mau tahu. Foto itu harus dihapus sebelum siang. aku tak mau menemani kamu lagi bercerita”   Ancam Anggin.

Setelah azan duhur berkumandang, Anggin bertanya lagi pada Fahrul “Bagaimana fotonya? Apa sudah terhapus?”

“Sudah” jawab Fahrul.

Anggin mengambil ponsel Fahrul dan memeriksa facebooknya. Ternyata sudah terhapus.

Sebenarnya Anggin dan Salsa salah sangka sama Fahrul. Menyadari kekeliruannya, Anggin dan Salsa meminta maaf pada Fahrul.

“Kalian pergi salat” perintah tante Rita.

Mereka serempak meninggalkan tempat duduknya dan pergi salat bareng dilanjutkan dengan makan siang bersama dengan hidangan penutup, es buah.

Anggin dan Salsa memutuskan untuk tidur siang.

Menejelang sore, Tante Rita mengajak Anggin dan Salsa pergi ke kebun mengambil nangka dan buah pisang.

“Kita akan mengambil pisang mentah untuk dibuat keripik”

Tante Rita punya banyak kebun. Kebun yang didatangi adalah kebun yang berada di belakang rumah. Lumayan jauh. Jalanan licin dan becek karena musim hujan. Waktu dipenurunan, Anggin terjatuh. Celananya kotor penuh lumpur. Salsa dan Tante Rita membantu membangunkan Anggin yang terjatuh. “Bagaimana? Ada yang sakit”

“Tidak Tante” jawab Anggin sambil mencoba membersihkan celananya.

Saat Tante Rita menebang pohon pisang, Anggin  dan Salsa mencari nangka. Ternyata nangkanya belum ada yang matang.

Di rumah Anggin dan Salsa bersama-sama membuat keripik pisang, Salsa menggoreng pisang, dan Anggin membumbuinya dengan bumbu belado.

Tante Rita memanggil Andi dan Fahrul untuk makan keripik pisang sambil foto bareng.

Hari Minggu siang, Andi, Fahrul, dan Anggin, pamit pulang. Sambil membereskan barang-barangnya, mereka menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf kepada Tante Rita karena telah membebani mereka.

“Nanti kalau liburan, datang lagi ya” kata Tante Rita ketika mereka naik di mobil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar